Berita Papua, Serui — Menyikapi kondisi di Tanah Papua pada umumnya dan khususnya Provinsi Papua , bahwa akan terjadi Kekosongan Jabatan Pada Level Esalon II, Dipengaruhi dengan beberapa hal diantaranya : 1. Adanya Mutasi Pegawai atau ASN dari Propinsi Induk pada 3 daerah otonomi baru yaitu Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah serta Provinsi Papua Pegunungan,
2. Adanya Pejabat Esalon II yang juga kurang lebih 5 – 8 Orang sudah memasuki Masa paripurna di tahun 2023 maupun di tahun 2024.
Selaku salah satu tokoh pemuda Saireri, Benyamin Wayangkau menyebut dalam momentum semangat DOB yang ada, maka Papua Induk yang kini di kenal dengan sebutan Tabi-Saireri, telah menjadi fokus perhatian bagi masyarakat adat maupun masyarakat umum dari wilayah ini.
Dirinya berpandangan bahwa dalam semangat inilah para putra-putri asli Tabi-Saireri dapat didorong menjadi prioritas untuk mengisi kekosongan pada jabatan eselon II dilingkungan pemerintahan provinsi Papua.
“Abang-abang , putra-putri asal Tabi-Saireri, dapat di dorong menjadi prioritas Untuk mengisi posisi-posisi Eselon II pada lingkungan pemerintahan Provinsi Papua Induk ini, tetapi juga saya rasa bahwa dalam momentum semangat Otonomi Khusus secara umum dapat mengcover hal-hal demikian,” ungkap Benny Wayangkau melalui pesan WA kepada Media ini Senin 15 Januari 2024.
Menurut Benny pada level midel dan Top Down inilah, arah kebijakan strategis untuk menterjemahkan isi dari pada Undang-undang Otonomi khusus serta semangat DOB itu dapat terlaksana dengan baik.
“Saya berfikir ketika kita berbicara pada semangat yang sama yaitu semangat DOB, dalam kerangka Otsus maka itu artinya kita berbicara pada ruang Local Wisdom, sehingga tidak ada pertimbangan lain, selain melaksanakan dan menghargai bagian ini,” tandasnya.
“Karena untuk Itulah pemekaran di berikan dan karena kata Papua Merdekalah, Jakarta memberi penawaran solusi pemberian Otonomi Khusus, sebab bukan yang bernama Amir, Somat, atau Udin dan Basri yang berteriak Merdeka baru Jakarta kasih Otonomi Khusus dengan uang yang banyak-banyak itu ke Papua,” pungkasnya.
(Aga/Ginting)