Jayapura, Beritapapua.co – Isak tangis dan suasana duka menyelimuti ruang VIP bandara sentani menerima turunnya jenasah dari pesawat, selanjutnya diarak kepada Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur Padang Bulan, Abepura, Kota Jayapura bersama ribuan pelayat yang ikut menerima kedatangan jenasah.
Jenasah Pater Neles Tebay yang meninggal dunia didiagnosa mengidap penyakit kangker tulang dan mengemhembuskan nafas terakhir di rumah sakit Santo Carolus Jakarta, Minggu 14 April 2019 jam 12 siang, pada usia 55 tahun, setelah lima bulan sebelumnya menjalani perawatan sejak Desember 2018 karena penyakit yang diderita almarhum,
Pater Yanuarius You yang ditemui Beritapapua.co pada sela-sela penjemputan mengatakan almarhum pater doktor Neles Kebadabi Tebay-Projo, menuju kampus STFT Fajar Timur guna disemayamkan untuk meneruskan perayaan ekaristi kemudian acara sambutan dan juga agenda lainnya.
Mewakili pihak kampus Yan You menuturkan mereka sungguh-sungguh merasa kehilangan sebagai seorang dosen dan juga ketua STFT Fajar Timur dengan terpanggilnya pater neles kebadabi tebay.
Sebagai tokoh dan juga figur dari Keuskupan Jayapura seorang imam projo terbaik yang dimiliki Papua dan mereka dari kampus STFT, pihak dosen, mahasiswa beserta civitas sekolah lainnya sungguh-sungguh berbela sungkawa dan sangat terpukul dengan dipanggil pulangnya almarhum,
Yan You menjelaskan mendiang Pater Neles ini bukan hanya sebagai dosen tetapi juga pejuang kemanusian yang mendorong perdamaian di Tanah Papua secara khusus dengan Jakarta.
Pater Dr Neles Kebadabi Tebay dilahirkan di Godide, Kamu Utara, kabupaten Dogiyai, provinsi Papua, pada 13 Februari 1964. Almarhum, menyelesaikan sekolah dasar serta sekolah menengah pertama di kampung halamannya.
“Kemudian melanjutkan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) YPK Gabungan beliau melanjutkan studinya pada seminari menengah setelah seminari beliau lanjutkan studi sebagai calon imam di STFT Fajar Timur,” papar Yan You.
Yan You juga menambahkan setelah tamat Pater Neles melanjutkan magisternya pada kampus Ateneo De Manila dalam bidang pelayanan pastoralnya di Filipina setelah itu balik dan melanjutkan studi doktoralnya dalam bidang misiologi di universitas Kepausan Urbania, Roma.
Untuk diketahui rencana pemakaman dilangsungkan pada hari, Kamis 18 April 2019, di kabupaten Mimika setelah melakukan misa arwah.
(Redaksi)