Berita Papua, Sentani — Beredarnya wacana pemindahan makam Dortheys Hiyo Eluay di Sentani yang selama ini hangat di perbincangan oleh seluruh masyarakat di Papua, turut dirasakan oleh Front Mahasiswa dan Masyarakat Papua yang mengambil sikap untuk melaksanakan aksi demo damai sekaligus menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura di lapangan apel Gunung Merah Sentani, Kamis (16/5/2024).
Masa aksi yang terdiri dari puluhan anak muda itu dengan membawa sejumlah alat peraga seperti Baliho dan pamflet yang bertuliskan “Menolak Pemindahan Makam Theys Eluay”, serta pamflet yang berisikan foto-foto Theys Eluay, dan makamnya di Sentani.
Dalam aksi tersebut, empat orator yang saling bergantian menyampaikan orasinya dihadapan pejabat Kantor Bupati dan juga pihak keamanan dalam hal ini Polres Jayapura yang bertugas menjaga jalannya aksi demo tersebut sejak pukul 11.00 hingga 12.30 WIT yang berjalan dengan tertib. Massa aksi juga menyampaikan lima tuntutan mereka kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura, aspirasi tersebut lalu diserahkan kepada Kepala Kesbangpol mewakili Pj Bupati Jayapura.
Koordinator aksi demo, Etho Tokoro usai aksi tersebut dalam jumpa persnya mengatakan bahwa kesimpulan dari sejumlah penyampaian yang disampaikan oleh masing-masing orator saat ini adalah menyoroti kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura yang dalam program kerja pembangunannya sama sekali tidak berbobot dan terlihat konyol.
Menurutnya, ada banyak hal yang jauh lebih penting untuk dikerjakan untuk Pembangunan masyarakat daripada rencana pemindahan makam Theys Eluay. Kita bisa lihat situasi infrastruktur jalan raya yang berada di Tengah kota Sentani. Ketika datang hujan, terjadi banjir dan genangan air Dimana-mana. Kondisi pasar yang saat ini ditempati oleh mama-mama Papua, semuanya masih berjualan di lantai bahkan ada yang berjualan diatas got atau drainase bahkan berdesak-desakan dengan tumpukan sampah. Masyarakat yang berada pada distrik terjauh seperti Airu, Ravenirara, Yokari, setiap saat untuk membawa hasil produksi mereka harus kebingungan dengan akses jalan, fasilitas pelayanan transportasi dan lain sebagainya.
“Ini lima tuntutan dan aspirasi kami, menolak dengan tegas rencana pemindahan makam Dortheys Hiyo Eluay, Pj Bupati Jayapura harus bertanggung jawab atas statement yang telah merendahkan harkat dan martabat ondofolo Theys Hiyo Eluay, Negara Republik Indonesia harus bertanggung jawab atas kasus pembunuhan tokoh politik kami Theys Hiyo Eluay, Negara segera menyelesaikan rentetan kasus pelanggaran HAM di tanah Papua, Negara Indonesia segera memberikan hak penentuan Nasib sendiri masyarakat Papua sebagai Solusi demokrasi,” ujarnya.
(Ewax)