Politik

Reses Perdana, Wakil Ketua DPRD Kota Jayapura Serap Aspirasi Warga Argapura

55
×

Reses Perdana, Wakil Ketua DPRD Kota Jayapura Serap Aspirasi Warga Argapura

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua I DPRD Kota Jayapura, Max Karubaba.

Berita Papua, Jayapura — Wakil Ketua I DPRD Kota Jayapura, Max Karubaba melakukan reses perdana di lingkungan RW 3, Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua pada iJumat (17/1/2025).

Dalam kunjungan tersebut, warga setempat menyampaikan berbagai aspirasi pembangunan untuk wilayah mereka.

“Banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasi dan harapan mereka untuk dapat terjawab,” ujar Max Karubaba saat ditemui di lokasi reses.

Beberapa usulan prioritas yang disampaikan masyarakat meliputi pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, lampu jalan, dan jembatan (jeramba). Mengingat mayoritas warga setempat berprofesi sebagai nelayan, pembangunan jembatan menjadi salah satu permintaan utama masyarakat.

Max menegaskan bahwa sebagai anggota dewan, pihaknya akan menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran.

“Kami tidak bisa membangun secara langsung, tetapi tugas kami adalah menyuarakan aspirasi, mengawal dan memperjuangkannya,” ujarnya.

Selain mengamati antusiasme masyarakat yang tinggi, kata Politisi Nasdem itu, mengingat selama ini kawasan tersebut masih minim tersentuh pembangunan.

“Masyarakat berharap kehadiran saya sebagai anggota DPRD bisa membantu mewujudkan aspirasi mereka melalui APBD tahun 2026,” tambahnya.

Max juga menjelaskan bahwa DPRD saat ini berada dalam masa transisi, sehingga penetapan APBD 2025 merupakan tanggung jawab DPRD periode sebelumnya.

“Tugas kami hanya mengawasi pelaksanaan APBD 2025. Aspirasi yang disampaikan akan kami perjuangkan di APBD perubahan dan APBD 2026,” tegasnya.

Selain itu Max juga menambahkan bahwa pembangunan lampu jalan dan jembatan menjadi prioritas utama mengingat kondisi yang memprihatinkan karena dibangun secara swadaya.

Selain itu, Max Karubaba menekankan pentingnya membangun komunikasi dan sikap saling menghargai antara masyarakat pemilik hak ulayat dengan warga yang tinggal di wilayah tersebut.

“Yang terpenting dalam masalah hak ulayat adalah membangun komunikasi dan saling menghargai dengan masyarakat pemilik hak ulayat. Jika komunikasi terjalin baik antara pemilik hak ulayat dengan masyarakat yang hidup di sini, pasti dengan senang hati mereka akan saling membantu,” ungkap Max Karubaba.

Menurutnya, selama ini ada keluhan dari pemilik hak ulayat yang merasa kurang dihargai, dan hal ini menjadi permasalahan mendasar yang perlu diselesaikan.

Max berharap masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dapat lebih menghargai para pemilik hak ulayat setempat.

“Masyarakat pemilik hak ulayat menyampaikan bahwa selama ini mungkin ada rasa tidak saling menghargai satu sama lain. Ini menjadi masalah yang mendasar yang harus kita selesaikan bersama,” tambahnya.

Keamanan dan SosialĀ 

Wakil Ketua I DPRD Kota Jayapura juga menyoroti pentingnya pendekatan dalam mengatasi permasalahan keamanan dan sosial di lingkungan RW 3, Kelurahan Argapura.

Menurutnya, permasalahan tersebut perlu diselesaikan dari hulu hingga hilir, dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga.

“Kita tahu permasalahan ini ada hulu dan hilir. Penting sekali perubahan ini dimulai dari dalam keluarga terlebih dahulu,” ujar Max dalam kunjungan kerjanya.

Politisi Nasdem itu mengungkap bahwa wadah organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna yang sudah vakum selama kurang lebih 8 tahun perlu diaktifkan kembali.

“Harus ada wadah untuk anak-anak muda supaya mereka bisa berinteraksi dan beraktivitas positif,” tegasnya.

Max menjelaskan bahwa sebenarnya para pemuda di lingkungan tersebut memiliki potensi baik, namun stigma negatif terhadap lingkungan mereka yang membuat situasi menjadi kurang kondusif.

“Memang butuh waktu untuk memperbaiki citra lingkungan ini,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perhatian khusus kepada lingkungan tersebut, terutama dalam mengatasi masalah pengangguran yang menjadi akar permasalahan.

“Setiap masalah pasti ada solusinya. Kalau tempat itu bermasalah, sebenarnya pemerintah harus memberikan banyak perhatian,” jelasnya.

“Permasalahan ini terjadi karena kondisi tidak punya pekerjaan, mereka kehilangan masa depan. Ada sebab dan akibat yang membuat anak-anak memilih jalan seperti ini. Saya pikir mereka semua mengerti bahwa mereka juga ingin hidup dengan baik,” pungkasnya.

(Renaldo Tulak)