Nasional

Terus Dukung Hilirisasi, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur

8
×

Terus Dukung Hilirisasi, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur

Sebarkan artikel ini
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Agung Murdifi dan Direktur PT Kalimantan Ferro IndustryI, Li Jian saat melakukan penandatanganan Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dari 100 MVA menjadi 300 MVA.

Berita Papua, Jakarta — PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung program Pemerintah untuk melakukan hilirisasi mineral melalui penyediaan listrik yang cukup dan andal bagi pelaku industrinya. Program hilirisasi mineral ini akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen ini dibuktikan salah satunya dengan Penandatanganan Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) Penambahan Daya Konsumen Tegangan Tinggi antara PLN dengan PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) pada Selasa (5/3) di Jakarta. Melalui kerja sama ini, PLN bakal menambah daya pasokan dari 100 Mega Volt Ampere (MVA) ke 300 MVA untuk PT KFI.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, upaya mendukung hilirisasi sektor mineral terus dilakukan PLN melalui penyediaan listrik yang andal dan kompetitif. Komitmen ini pun sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia dalam menggenjot hilirisasi industri.

“Pasokan listrik andal memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan perekonomian termasuk untuk segmen industri. PLN berkomitmen mendukung upaya hilirisasi sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan,” kata Darmawan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Agung Murdifi mengungkapkan, segmen pelanggan industri wilayah Kalimantan Timur terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Untuk itu, PLN terus berupaya meningkatkan sistem kelistrikan yang andal untuk merespons tren pertumbuhan yang ada.

“Memberikan pelayanan terbaik merupakan komitmen kami  dalam rangka mendorong pertumbuhan usaha para pelaku bisnis dan industri. Para Pelanggan cukup fokus terhadap pengembangan usahanya,  biar PLN yang urus listriknya. Selain PT KFI, juga ada pertumbuhan konsumsi listrik untuk kebutuhan IKN Nusantara,” jelasnya.

Agung melanjutkan, geliat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur yang ada saat ini mencukupi untuk memasok kebutuhan listrik yang terus bertumbuh. Adapun daya mampu pasok sistem Kalimantan Timur saat ini adalah sebesar 768 MW dengan beban puncak 660 MW.

Tambahan daya listrik untuk PT KFI diharapkan dapat terus mengerek pertumbuhan perekonomian Bumi Etam khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara. Proyek PT KFI ditargetkan dapat menyerap setidaknya 10 sampai dengan 13  ribu tenaga kerja lokal ke depannya.

_Owner Representative_ PT Kalimantan Ferro Industry Muhammad Ardhi Soemargo mengatakan, pihaknya sebelumnya telah menyepakati rencana penambahan daya secara bertahap hingga 800 MVA dari PLN.

Pihaknya pun mengapresiasi langkah sigap PLN dalam menyediakan listrik untuk kebutuhan industri.

“PJBTL yang kita tandatangani dalam rangka mempercepat apa yang sudah kami komitmenkan. (Upaya) PLN luar biasa, kami merasa ini menjadi hal yang sangat baik. Karena PLN itu sangat tepat waktu dalam memberkan kami listrik itu adalah hal yang paling utama,” ungkap Ardhi.

Menurutnya, selama ini PLN sukses membuktikan komitmennya dalam hal penyediaan listrik untuk kebutuhan sektor industri khususnya bagi PT KFI. Pelayanan prima PLN menjadi pertimbangan khusus PT KFI dalam menjalin sinergi dengan PLN untuk jangka panjang.

(Renaldo Tulak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *