Opini

Melkianus Papare Pelatih Muda Papua Bersinar di Kancah Kepelatihan Nasional

31
×

Melkianus Papare Pelatih Muda Papua Bersinar di Kancah Kepelatihan Nasional

Sebarkan artikel ini

Oleh: Renaldo Tulak

Coach Melkianus Arnes Papare. (Ist)

Ketika berbicara tentang regenerasi pelatih sepakbola Indonesia, nama Melkianus Arnest Papare atau yang akrab disapa “Melki” seorang pelatih muda Papua patut mendapat sorotan khusus.

Pria berdarah Serui, 2 Februari 1993 ini bukan sekadar pelatih muda biasa, ia adalah representasi nyata dari potensi luar biasa yang dimiliki tanah Papua dalam kancah sepakbola nasional.

Di usianya yang masih 32 tahun, Melki telah menunjukkan dedikasi dan konsistensi yang luar biasa dalam dunia sepakbola selama lebih dari 13 tahun.

Coach Melkianus Arnes Papare. (Ist)

Perjalanan kariernya yang dimulai dari pelatihan tim lokal hingga kini menangani Perserang Banten di liga profesional menggambarkan bagaimana seorang anak Papua dapat bersaing dan berprestasi di kancah nasional.

Latar belakang pendidikan Melki mencerminkan perjalanan yang tidak mudah namun penuh tekad yang kuat. Dari SD Negeri Pasir Putih Serui, SMP Negeri 2 Abepura, hingga SMA YPK Diaspora Jayapura, kemudian melanjutkan ke jenjang S1 Administrasi Perkantoran di Universitas Cendrawasih.

Perjalanan pendidikan ini menunjukkan bahwa untuk menjadi pelatih profesional, seseorang tidak cukup hanya mengandalkan passion, tetapi juga memerlukan fondasi akademik yang solid.

Yang lebih mengesankan, Melki tidak berhenti pada pendidikan formal. Ia terus mengasah kemampuannya melalui berbagai lisensi kepelatihan, dari Lisensi D Nasional (2017), Lisensi C AFC (2019), Lisensi B Diploma PSSI (2021), hingga Lisensi A Diploma PSSI (2023). Kemampuan dalam meraih lisensi ini menunjukkan komitmen serius terhadap profesionalisme.

Prestasi Melki dalam membawa berbagai tim meraih juara bukanlah kebetulan. Dari SSB Batik (2013), PS Cigombong Putra (2015), Persipura U16 (2018), hingga saat ini di Perserang Banten, ia konsisten menunjukkan kemampuan mentransformasi tim.

Coach Melkianus Arnes Papare. (Ist)

Pencapaian terbaru yang patut diacungi jempol adalah keberhasilannya membawa Perserang keluar dari zona degradasi PNM Liga Nusantara pada 2025.

Koleksi trofi yang diraihnya juga menunjukkan konsistensi: Juara 1 Menpora U13/15 Regional Papua (2018), Juara 1 Jayapura Junior League U16 (2020), hingga Juara 1 Waena Cup X (2025). Ini bukan hanya tentang menang, tetapi tentang kemampuan membangun karakter dan mentalitas juara pada pemain-pemain muda.

Yang menarik, Melki adalah kemampuannya beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam sepakbola modern. Penguasaan tools seperti Video Analisis, Tacticalpad, Tactics Manager, Capcut, dan Kinovea menunjukkan bahwa ia bukan pelatih konvensional yang hanya mengandalkan intuisi, tetapi juga memanfaatkan data dan teknologi untuk mengoptimalkan performa tim.

Kemampuan ini sangat penting di era sepakbola modern yang semakin bergantung pada analisis data dan teknologi. Melki membuktikan bahwa pelatih dari daerah pun bisa mengikuti tren global dalam sepakbola.

Aspek yang paling menarik dari profil Melki adalah kontribusi intelektualnya melalui karya tulis. Disertasi tentang “Mengubah Mindset Pemain Usia Muda yang Selalu Dituntut Juara” dan “Cara Meningkatkan Kualitas Sebuah Club Sepakbola Profesional” menunjukkan kekuatan pemikiran yang jarang dimiliki pelatih seusianya.

Jurnal tentang “Perbandingan Pembinaan Karakter dalam Sepakbola Usia Muda antara Indonesia dan Jepang” bahkan menunjukkan perspektif global dalam pendekatan kepelatihannya. Ini adalah bukti bahwa Meki tidak hanya praktisi, tetapi juga pemikir yang dapat berkontribusi pada pengembangan sepakbola Indonesia secara akademis.

Kiprah Melki sebagai pemateri Coaching Clinic di Jayapura (Mei 2025) dan Serang Banten (Juni 2025) menunjukkan kesadaran untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi berikutnya. Ini adalah mentalitas yang sangat dibutuhkan dalam ekosistem sepakbola Indonesia, bukan hanya sukses secara individu, tetapi juga membangun sistem yang berkelanjutan.

Melkianus Arnes Papare saat melatih SSB Batik. (Ist)

Sosial skills-nya dalam program “Sepakbola untuk Keterampilan Hidup” juga menunjukkan pemahaman bahwa sepakbola bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi juga tentang membangun karakter dan life skills para pemain.

Profil Melkianus Arnes Papare memberikan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, bahwa potensi luar biasa bisa datang dari mana saja, termasuk dari ujung timur Indonesia. Kedua, bahwa profesionalisme dalam kepelatihan memerlukan kombinasi antara passion, pendidikan formal, lisensi, dan kemampuan adaptasi dengan teknologi.

Ketiga, dan yang paling penting, bahwa pelatih modern tidak cukup hanya jago taktik dan motivasi, tetapi juga harus mampu berpikir sistemik, menulis, meneliti, dan berbagi ilmu. Meki telah menunjukkan bahwa standar ini bisa dicapai oleh anak bangsa, khususnya dari Papua yang selama ini mungkin kurang mendapat exposure.

Kehadiran figur seperti Melki Papare adalah angin segar bagi sepakbola Indonesia. Ia membuktikan bahwa dengan dedikasi, konsistensi, dan mindset yang tepat, seorang pelatih muda dapat memberikan kontribusi signifikan tidak hanya untuk klubnya, tetapi juga untuk kemajuan sepakbola nasional secara keseluruhan.

Melkianus Arnes Papare adalah bukti nyata bahwa masa depan sepakbola Indonesia ada di tangan yang tepat, asalkan kita memberikan ruang dan apresiasi yang layak untuk para talenta muda yang berdedikasi seperti dirinya.