Politik

Bakal Demo Besar, AMPBPD Tuntut Pembuat dan Penyebar Video Rekaman Viral PJ Walikota Diusut Tuntas Polisi

771
×

Bakal Demo Besar, AMPBPD Tuntut Pembuat dan Penyebar Video Rekaman Viral PJ Walikota Diusut Tuntas Polisi

Sebarkan artikel ini
Tampak Gelaran Konferensi Pers Yang Dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai dan Aktivis Papua Barat Daya di Kota Jayapura.

Berita Papua, Jayapura — Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai (AMPBPD) mengumumkan akan menggelar demonstrasi besar-besaran dan menuntut pelaku pembuat serta penyebar video rekaman Penjabat Walikota Jayapura segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian.

Demonstrasi damai tersebut akan dilakukan pada hari Senin (11/11) dengan mengerahkan sekitar 500 massa. Demonstrasi akan dilakukan di 2 lokasi yaitu kantor Gubernur Papua dan Bawaslu.

“Kami akan melakukan demonstrasi damai untuk menuntut pengusutan tuntas kasus penyebaran rekaman suara PJ Walikota Jayapura yang viral sejak 20 Oktober lalu,” ujar Ketua AMPBPD, Yansen Karet dalam konferensi pers di Jayapura, Jumat (8/11/24).

Yansen menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pembelaan terhadap PJ Walikota, namun ia juga menyoroti adanya ketidakseimbangan komunikasi di internal Pemerintah Kota Jayapura.

“Kami menyayangkan rekaman yang seharusnya menjadi rahasia internal pemerintahan justru disebarluaskan ke publik,” tegasnya.

Kata Yansen, AMPBPD bakal mendesak pihak kepolisian, khususnya unit cyber, untuk segera mengungkap pelaku utama penyebaran rekaman tersebut. Mereka juga meminta Bawaslu dan Polda Papua tidak terburu-buru dalam menjustifikasi kasus ini.

“Kami mencurigai ada upaya provokasi di balik penyebaran rekaman ini. Apalagi demonstrasi sebelumnya dilakukan oleh kelompok yang terindikasi berafiliasi dengan salah satu paslon tertentu,” jelasnya.

Namun, menjelang Pilkada serentak 27 November 2024, AMPBPD mengajak seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.

“Kita sudah membangun silaturahmi yang baik dengan semua pihak. Jangan sampai hal-hal seperti ini merusak hubungan yang sudah terjalin,” pungkas Yansen.

Sekretaris AMPBPD, Manuel Rumpaidus mendesak Polda Papua untuk segera menangkap dan memproses oknum-oknum yang merekam dan menyebarluaskan rekaman suara PJ Walikota Jayapura.

“Tindakan penyebaran rekaman ini telah melanggar kaidah dan norma hukum, khususnya etika pemerintahan. Ini adalah tindakan yang sangat salah,” tegasnya.

Menurut Manuel, pengusutan kasus ini menjadi penting mengingat Pemilukada tinggal 18 hari lagi.

“Kami berharap Pemilukada dapat berjalan damai dan aman, tanpa ada hal-hal yang dimainkan oleh oknum-oknum tertentu yang membuat kegaduhan publik,” ujarnya.

Manuel menegaskan bahwa pihaknya menginginkan pelaksanaan Pilkada sesuai dengan rencana pemerintah, tanpa adanya gangguan yang dapat memicu keresahan di tengah masyarakat.

“Para oknum ini harus segera diusut dan ditangkap agar Pilkada bisa berjalan dengan damai, tanpa ada pihak-pihak yang mengganggu ketertiban publik, khususnya di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Aktivis Papua Barat Daya di Kota Jayapura, Apilius Omer, menyebut akan menggelar aksi massa terkait dugaan pencemaran nama baik terhadap Matius Fakhiri (MDF) yang dikaitkan dengan viral rekaman video berdurasi 9 menit.

“Video yang beredar sebenarnya tidak menyebut pasangan calon tertentu. Namun, oknum-oknum tertentu membangun narasi yang mengaitkan dengan paslon nomor urut 2, yang merupakan orang tua kami,” tegas Apilius dalam pernyataannya.

Apilius menegaskan bakal menempuh jalur hukum dan adat untuk menuntaskan kasus tersebut.

“Kami akan mengejar kasus ini karena sudah masuk ranah pencemaran nama baik,” ujarnya.

Ia juga mendesak pihak keamanan dan Bawaslu untuk lebih jeli dalam melakukan penyelidikan.

“Saya siap dengan keluarga besar, masyarakat, pemuda, pelajar, dan mahasiswa dari wilayah kepala burung untuk turun dengan kekuatan penuh,” ancamnya.

Menurutnya, masyarakat Papua di Kota Jayapura mengenal baik sosok Matius Fakhiri dengan inisial MDF.

“Kami menuntut pelaku yang mengaitkan nama MDF dalam video tersebut harus ditangkap dan diproses secara hukum dan adat,” pungkasnya.

Aktivis Pemuda Maluku di Papua, Andrew Saiya juga memberikan dukungan penuh kepada Cristian Sohilait untuk terus melanjutkan pengabdiannya di Tanah Papua, meski menghadapi berbagai tantangan.

“Kami memberikan dukungan penuh kepada orang tua kami untuk terus melanjutkan perjuangan dan pengabdian di tanah ini, walaupun perjuangan dan pengabdian selalu memperoleh ujian,” ujar Andrew.

Andrew meyakini bahwa jejak pengabdian yang telah dibangun oleh Cristian Sohilait di Papua akan menjadi kekuatan tersendiri dalam menghadapi setiap tantangan.

“Kami yakin jejak pengabdian yang sudah Bapak Cristian Sohilait letakkan di tanah ini akan menjadi pelindung dan energi tambahan untuk melewati setiap ujian hidup yang dialamatkan kepadanya,” tegasnya.

(Redaksi)