Berita Papua, Serui — Pilkada serentak 27 November .2024 telah usai digelar khusunya di kabupaten kepulauan Yapen akhirnya perolehan suara terbanyak diraih Pasangan calon bupati dan wakil Bupati nomor urut 1, Benyamin Arisoi – Roi Palunga
Dalam Proses perhitungan suara dari 230 TPS di Kabupaten Kepulauan Yapen, pasca pencoblosan pada Rabu, (27/11/2024) kemarin, Benyamin-Roy memperoleh suara terbanyak dari 3 calon pesaingnya meskipun hasil ini belum secara resmi dikeluarkan oleh pihak KPU.
Dari data yang di himpun di 230 TPS , pasangan calon BRO unggul jauh dengan presentase mencapai 57.93 % atau sebanyak 32.058 suara dari total keseluruhan suara di TPS yang di rekap berdasarkan hasil Quick Count.
Sedangkan diurutan kedua, ada pasangan Calon bupati Welliam Manderi – Yohanis Raubaba, dan di urutan ke 3 Yuhender Mabuai – Yotam Ayomi serta di urutan ke 4 Zakarias Sanuari – Sefnat Aisoki.
Sementara paslon nomor urut 4, Yuhendar Muabuai – Yotam Ayomi memperoleh presentase suara sebesar 6,77 persen atau 3.663.
Saat di temui, Pasangan Calon Bupati Benyamin Arisoy dan Calon wakil Roy Palunga bersama Tim di dampingi Kuasa Hukumnya menyampaikan Terima kasih kepada seluruh partai koalisi, tim pemenangan, relawan, dan terutama masyarakat Kepulauan Yapen yang telah memberikan kepercayaan kepada pasangan BRO dalam Pilkada ini.
Benyamin berpesan kepada masyarakat dan seluruh pendukung untuk selalu menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar tetap aman dan kondusif.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal hasil rekapitulasi perhitungan suara oleh KPU agar berjalan sesuai aturan.
“Saatnya kita bersatu kembali untuk membangun Kabupaten Kepulauan Yapen bersama-sama” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa pertarungan dalam kontestasi politik pemilihan kepala daerah di kabupaten kepulauan yapen telah selesai dan telah diketahui hasilnya , Untuk itu ia meminta kepada seluruh masyarakat tetap bersatu membangun kabupaten ini.
“Masyarakat dapat melupakan perbedaan selama Pilkada dan fokus pada kemajuan daerah ke depan,” pungkasnya.
(Iqnatius Aninam)