BeritaPapua.co, Jayapura — Polda Papua membentuk Tim invesitigasi untuk mengungkap kejadian terkait korban meninggal dan luka-luka akibat bentrok (peluru nyasar), saat penangkapan Gubernur Lukas Enembe Selasa (10/1/2023) di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat mengatakan, pasca kejadian itu pihaknya bakal lakukan evaluasi serta bentuk tim investigasi.
“Semua akan kita evaluasi, contoh paling gampang evaluasi mengenai perlengkapan atau persenjataan apa saja yang ada di Polsek,” kata Brigjen Pol Ramdani Hidayat kepada wartawan, Sabtu (14/1/2023) di Jayapura.
Menurut Ramdani Hidayat, evaluasi perlu dilakukan sehingga bisa mengetahui kejadian sebenarnya.
“Sekali lagi, evaluasi seperti perlengkapan atau persenjataan apa saja yang ada di Polsek kan itu.”
“Ditambahkan, apakah Polsek harus ada gas air mata, harus ada tameng, sekat atau yang lainya,” sambung Ramdani.
Brigjen Ramdani menjelaskan, kejadian kemarin itu terjadi secara spontanitas.
“Kemarin itu kejadian yang begitu spontan,
Sama-sama spontan ya, ,anggota pun kaget,” ungkapnya.
Dengan kejadian itu, kata Ramdani, pihaknya akan lakukan evaluasi berkaitan dengan kelengkapan.
“Tetap kita akan lakukan Investigasi kemudian evaluasi berkaitan dengan peralatan, perlengkapan maupun persenjataan mulai dari Polsek, sampai ke atas,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, empat orang terluka tembak akibat peluru nyasar di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023).
Kejadiannya saat bentrok antara massa pendukung Gubernur Papua, Lukas Enembe, dengan polisi setelah KPK menangkap sang gubernur.
Satu di antara empat korban peluru nyasar itu ada perempuan yang sedang berada di dalam sebuah toko di Jalan Utama Bandar Udara.
(RT)