Berita Papua, Jayapura — PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat melaksanakan penyalaan serentak program “Light Up The Dream” di Kampung Holtekam, Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Program yang merupakan bantuan paket penyambungan listrik dari donasi karyawan PLN-Group ini menyambut Hari Listrik Nasional ke-79 yang jatuh pada 27 Oktober 2024.
Rizky Mochamad, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, menjelaskan salah satu penerima manfaat program adalah Daniel Molang, warga yang telah bermukim di Koya sejak April 1974.
“Pak Daniel yang berprofesi sebagai petani dan peternak selama ini harus menyalurkan listrik dari tetangga dengan biaya Rp60.000 hingga Rp75.000 per bulan,” ujarnya.
“Dengan program ini, keluarga Pak Daniel yang terdiri dari 10 orang, termasuk 4 cucu yang masih sekolah dan seorang menantu, kini memiliki meteran listrik sendiri. Mereka bisa lebih mudah mengatur kebutuhan listrik dan cucu-cucunya dapat belajar dengan lebih baik,” tambah Rizky.
Tak hanya itu, penyalaan serentak hari ini mencakup 179 pelanggan di seluruh Tanah Papua, dengan rincian: UP3 Jayapura (48), Biak (11), Sorong (16), Manokwari (18), Merauke (29), Timika (21), Nabire (18), dan Wamena (18). Program ini juga menjangkau daerah 3T di Kabupaten Jayawijaya dan Yalimo.
“Sejak dicanangkan, program Light Up The Dream telah menyalakan 2.242 pelanggan dari donasi karyawan PLN-Group se-Tanah Papua,” ungkap Rizky.
Ia menegaskan PLN berkomitmen untuk terus menerangi mimpi masyarakat Papua dari Sorong sampai Samarai.
“Kami berharap niat baik dan ketulusan ini dapat memberi manfaat dan dampak positif bagi kebahagiaan masyarakat penerima serta memberi harapan hidup yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya.
Daniel Molang, warga Holtekamp Jayapura penerima manfaat mengatakan, bahwa selama 5 tahunan berada di kampung Holtekam baru mendapatkan penyambungan listrik dari PLN secara gratis.
“5 tahun tidak ada listrik hanya numpang di tetangga. Kami minta terima kasih PLN yang sudah memberikan bantuan listrik,” pungkasnya.
(Renaldo Tulak)