BeritaPapua.co, Jayapura — “Saya berharap supaya semua hamba Tuhan itu hanya bicara firman Tuhan saja. Saat ini banyak pendeta kita yang salah memanfaatkan posisi jabatan kemudian bicara soal pemekaran, pro Papua merdeka ini stop, stop bicara soal itu.”
Demikian hal itu ditegaskan oleh Kader GIDI Jemaat Efata, Klasis Port Numbay, Kenius Kogoya kepada awak media BeritaPapua.co usai Konferensi II wilayah Pantura GIDI hari ke-3 di Jayapura, Kamis (19/5/22).
Kata Kenius, pendeta-pendeta dipilih dan dipanggil Tuhan hanya untuk memberitakan Injil.
“Hamba-hamba Tuhan yang dipilih dipanggil untuk melayani umat, untuk memberitakan firman Tuhan memberitakan Injil membangun kerajaan Allah di dunia ini bukan bicara soal mendukung pemekaran mendukung Papua merdeka,” pungkas Kenius.
Sebab menurutnya, para hamba Tuhan itu wilayah dan domainnya hanya sebagai pemimpin atau organisasi gereja.
Sebagai kader GIDI, Dia mengingatkan kembali kepada pemimpin-pemimpin gereja untuk kembali kepada rel yang sesungguhnya dan kepada jalan yang sebenarnya.
“Kami lihat banyak hamba-hamba Tuhan yang memposisikan salah, dalam hal kaitan dengan jabatan-jabatan yang dipercayakan oleh Tuhan, bicara pengajaran firman Tuhan teologi bicara itu saja,” ujarnya.
“Urusan Politik biarkan Negara dan Pemerintah yang urus, tugasnya sebagai hamba Tuhan atau Pimpinan Gereja adalah Berdoa dan mengajarkan Firman Allah Untuk Masuk surga, Bukan yang lain,” sambung Kenius.
Kembali lagi, Kogoya mengingatkan kepada semua organisasi gereja yang ada di tanah Papua agar stop berbicara mendukung pemekaran.
“Untuk semua organisasi gereja yang ada di tanah Papua, stop bicara-bicara mendukung pemekaran atau mendukung Papua merdeka, akibat dari dari itu kami rakyat Papua banyak yang jadi korban,” tutup Kenius dengan nada tegas.
(RT)