Berita Papua, Sentani — Food and Agriculture Organization (FAO), badan pangan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjalin kerjasama dengan 3 kampung di kawasan Yosiba untuk mengembangkan potensi sagu guna meningkatkan ekonomi masyarakat menuju kemandirian.
Yo Ondofolo Ramses Wally, yang juga calon duta sagu, mengungkapkan bahwa 3 kampung Yoboi, Simporo, dan Babrongko (Yosiba) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan FAO pada Minggu (31/8/2025).
“3 kampung ini memiliki lahan sagu yang cukup luas. Ke depannya, kami sudah mempersiapkan kerjasamanya,” kata Ramses Wally.
Ia menegaskan, program kerjasama ini telah dimulai dengan pembangunan rumah sagu di kampung Yoboi pada 2024. Pada 2025, pembangunan dilanjutkan di kampung Babrongko yang akan diresmikan pada September mendatang.
“Semua rumah sagu yang dibangun ini didukung dan dibantu oleh FAO yang merupakan lembaga pangan dunia dari PBB yang dapat mempersiapkan dan mengatasi situasi pangan dunia,” ungkap Ramses Wally.
Pada September 2025, akan dilaksanakan 2 agenda penting yakni, peresmian rumah sagu di kampung Babrongko dan peletakan batu pertama pembangunan rumah sagu di kampung Simporo.
Acara tersebut juga akan dihadiri perwakilan Kedutaan Besar Selandia Baru, menunjukkan dukungan internasional terhadap program pengembangan sagu ini.
Ramses Wally menekankan bahwa program ini bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga dapat mendukung pendidikan anak-anak dan kesehatan keluarga.
“Dengan ekonomi yang baik, masyarakat bisa mendukung anak-anak mereka bersekolah dengan baik dan kesehatan mereka juga terjaga. Peningkatan ekonomi di tiga kampung Yosiba akan semakin baik dan mandiri,” jelasnya.
Menurut Ramses Wally, pembangunan harus dimulai dari tingkat kampung untuk mencapai kemerdekaan hakiki yang sesungguhnya.
“Apa artinya kita memiliki jabatan atau posisi tinggi, tetapi pada akhirnya tidak membangun kampung? Itu adalah kegagalan. Mari kita memulai perubahan dari kampung kita,” tegasnya.
Ia mendefinisikan kemerdekaan hakiki sebagai kondisi ketika ekonomi masyarakat semakin baik, pendidikan meningkat, kesehatan terjaga, dan lingkungan menjadi harmonis.
“Itulah inti kemerdekaan yang hakiki, yang sedang kami wujudkan untuk masyarakat di tiga kampung Yoboi, Simporo, dan Babrongko,” pungkasnya.
(Yan Mofu)