Info Jayapura

Terlupakan, Pelaku Seni Rupa di Kampung Yoka Kurang Perhatian Pemerintah

79
×

Terlupakan, Pelaku Seni Rupa di Kampung Yoka Kurang Perhatian Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Tampak Agus Ohhe sedang melukis gambar Tuhan Yesus di sanggar miliknya

Berita Papua, Jayapura — Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan dan menggunakan garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna dengan pola yang rumit.

Bahkan pelaku seni seperti itu sudah hampir terlupakan karena tergerus oleh perkembangan teknologi di era moderenisasi abad ini.

Ternyata bukan terlupakan, hanya saja para pelaku seni tersebut dilupakan walaupun jumlahnya sedikit, padahal karya-karya tersebut merupakan karya yang luar biasa.

Agus Ohhe pelaku seni sanggar Yeumo Art di kampung Yoka mengaku pernah mendapatkan penghargaan penganugerahan kebudayaan seni rupa dari pemerintah kota Jayapura maupun provinsi Papua.

Namun sejak tahun 2015 berdiri, Agus Ohhe tidak mendapatkan perhatian secara baik oleh pemerintah setempat bahkan dalam kurun waktu 10 tahun belakangan.

“Saya sendiri merasa kekurangan untuk hal itu sehingga sanggar ini mau maju ke depan susahnya dari permodalan itu tidak ada perhatian dari pemerintah Kampung selama 2 periode,” ungkapnya, Rabu (17/4/24).

Meski demikian, Agus mengatakan, saat ini dirinya tengah mempersiapkan pengadaan karya-karya seninya untuk pagelaran festival Port Numbay yang bakal dilakukan 26-28 April 2024.

“Jadi kami di kampung Yoka sebagai tuan rumah dalam rangka festival Port Numbay. Di sini saya sedang melukis beberapa karya dari kanvas hingga sampai kepada papan panel,” ujarnya.

Tampak Agus Ohhe sedang memamerkan beberapa penghargaan yang pernah diraih

Selain melukis di papan panel, kata Agus, dirinya sedang menggambar motif di atas kulit kayu, orang Sentani sebut Kombow.

“Itu sebagai busana tradisi cawat asli orang Sentani Jayapura dan sebagian di Papua sedang menggunakan itu,” bebernya.

Dia juga mengaku, pernah ditawarkan mengukir seni relief di Mako Polda Papua.

“2021 saya mengukir seni relief di Mako Polda Papua di Koya Koso, kota Jayapura. Itu ada 2 dinding panjang masing-masing panjang 6 m tinggi 4 50 cm dikerjakan selama dari bulan Juni sampai bulan Desember kelar,” ungkapnya.

Agus Ohhe berharap kedepan, pemerintah Kota Jayapura maupun pemerintah Kampung mendukung pelaku seni di kampung Yoka.

“Untuk kota Jayapura putra-putri asli sangat minim sekali diperhatikan. Kebanyakan mereka lari di batik. Tapi hal-hal seperti ukir masih jarang masih kurang,”

“Jadi harapan saya untuk Kampung yoka SDM di bidang ini betul-betul diperhatikan, karena pusat seninya ada di yoka ada di sanggar Yeumo Art semua cabang seni rupa ada disini saya sebagai pelaku tunggalnya,” pungkasnya.

(Renaldo Tulak)