Berita Papua, Jayapura — Kapolresta Jayapura Kota mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap informasi hoax atau tidak sesuai fakta terkait aksi begal yang viral di media sosial. Tidak semua informasi yang beredar benar adanya dan berpotensi menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen menanggapi maraknya isu begal pada Selasa (30/9/2025).
Salah satu contoh informasi yang tidak sesuai fakta adalah foto kecelakaan tunggal yang terjadi di jalan alternatif dekat kolam buaya Entrop pada Minggu (28/9/2025) sore. Foto tersebut dinarasikan sebagai korban begal dan sempat viral sehingga menjadikan masyarakat panik.
“Dengan adanya beberapa flyer atau informasi yang viral namun tidak benar, kami pihak Kepolisian menghimbau kepada para admin group di media sosial kiranya dapat memproteksi dan miliki SOP untuk sebuah informasi dengan meyakinkan kebenaran kapan dan dimana kejadiannya info tersebut sesuai dengan fakta yang ada,” ujar Kapolresta Fredrickus.
Kapolresta menjelaskan bahwa dalam bulan ini terdapat 16 laporan polisi terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas) yang dilaporkan. Satu di antaranya telah berhasil diungkap, sementara lainnya masih dalam proses penyelidikan oleh tim opsnal.
“Dari 16 kejadian curas yang terjadi, hanya ada 2 kasus yang menggunakan kekerasan yakni penganiayaan dan pengrusakan terhadap kaca mobil, selebihnya modusnya yaitu merampas atau menarik barang berharga milik korbannya,” ungkap Kapolresta.
Menanggapi situasi tersebut, Polresta Jayapura Kota bersama jajaran telah mengintensifkan patroli baik di siang maupun malam hari.
“Untuk pelaksanaan patroli, di jajaran Polresta ada pelaksanaan patroli estafet, dimana teknisnya dilakukan dengan mengestafetkan sebuah buku mutasi yang didalamnya berisikan pelaksanaan patroli yang kemudian diserahkan dari polsek ke polsek hingga Polresta maupun sebaliknya, pelaksanaannya berlangsung dari malam hingga pagi hari,” jelasnya.
Kapolresta menambahkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan patroli estafet yang sudah berjalan berdasarkan jam kejadian peristiwa pidana curas yang terjadi.
Ditanyakan terkait informasi penemuan mayat di sekitar Buper Waena yang sempat viral, Kapolresta menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Tidak ada ditemukan jasad atau mayat seperti yang diberitakan di media sosial.
Untuk itu, pihaknya menegaskan kepada admin-admin di media sosial agar lebih bijak dalam mengunggah informasi dan memverifikasi kebenaran informasi sebelum disebarluaskan kepada masyarakat.
”Dengan adanya beberapa flyer atau informasi yang viral namun tidak benar, kami pihak Kepolisian menghimbau kepada para admin group di media sosial kiranya dapat memproteksi dan miliki SOP untuk sebuah informasi dengan meyakinkan kebenaran kapan dan dimana kejadiannya info tersebut sesuai dengan fakta yang ada,” pungkas KBP Frederickus.
(Redaksi)