Jayapura, Beritapapua.co — Anggota DPR Papua, Orgenes Kaway menilai bahwa Bupati Jayapura selalu berbicara mengenai keberpihakan terhadap masyarakat adat, namun nyatanya implementasinya tidak sesuai.
Menurut Orgenes, Pemerintah kabupaten Jayapura akan melakukan pencanangan kebangkitan masyarakat adat. Namun apa yang dibuat ini tidak berdasarkan tindakan.
“Bicara adat tidak hanya lewat ucapan, tapi adat itu adalah tindakan. Bupati Jayapura sudah canangkan kebangkitan adat bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura. Bagi saya kata Kebangkitan ini sangat luar biasa,” kata Kaway di Kantor DPR Papua, Senin (28/10/2019).
Menurutnya yang jadi masalah ketika bupati berbicara kampung adat, masyarakat adat, harkat martabat orang asli Papua, semua pembicaraan itu bagus hanya saja implementasinya tidak ada dan ini sama saja menipu rakyatnya sendiri karena bupati sendiri tidak mengakui adat tersebut.
“Kenapa? Karena hari ini orang Papua mau berdiri di atas tanahnya sendiri. Yang saya sangat sesalkan adalah bupati seakan-akan hanya menyampaikan adat ini di mulut saja. Dalam hati tidak mengakui adat. Hari ini yang saya sesalkan bupati memberi kewenangan kepada non Papua menjadi Ketua DPR Papua,” ujarnya.
Menurutnya, jika seperti ini sama saja bupati menipu rakyatnya sendiri. Tidak sesuai dengan apa yang disampaikan sehingg ia berharap bupati mempertimbangkan hal itu kembali.
“Saya minta pak bupati jangan hanya bicara di mulut. Kalau bicara mesti dilakukan seperti apa yang kita bicara. Seorang pemimipin itu dipegang orang dari kata-katanya,” ucapnya.
Katanya, sebagai Ketua DPW partai NasDem Provinsi Papua, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw memiliki kewenangan dalam menentukan siapa yang berhak menjadi ketua DPR Papua. Akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan.
“Posisi ketua DPRP itu adalah kewenangan ketua DPW provinsi. Kalaupun itu disebut keputusan DPP atau pusat, saya pikir ini masalah internal partai yang mestinya bisa dibicarakan,” katanya.
(Red/Adith)