Papua

Pasca Seleksi Jabatan Tinggi Madya, Aliansi Honorer Nasional Dukung Sekda Papua dari Kalangan Perempuan

2
×

Pasca Seleksi Jabatan Tinggi Madya, Aliansi Honorer Nasional Dukung Sekda Papua dari Kalangan Perempuan

Sebarkan artikel ini
b01d6d29 79c9 45b8 8bd4 e45dd2165998
Foto bersama Plt Sekda Papua Ridwan Rumasukun (batik hitam) bersama tim dan peserta seleksi jabatan tinggi madya di Jakarta Senin (22/06)

Jakarta, BeritaPapua — Ketua DPW Aliansi Honorer Nasional Provinsi Papua Fritz Awom mengatakan jika kita melihat visi misi Gubernur dan wakilnya yaitu Papua Bangkit, mandiri dan sejahtera yang berkeadilan. Akhirnya terpenuhi dengan keterlibatan kaum perempuan dalam proses pembangunan di provinsi Papua semakin memunculkan optimisme lahirnya kebijakan-kebijakan yang berorientasi terwujudnya kesetaraan dan keadilan.

“Dari lima nama yang dinyatakan lolos seleksi, ada 1 tokoh perempuan yang dinominasikan jadi Sekda Papua dari kalangan perempuan yakni ibu Dr. Juliana J. Waromi, SE, M.Si juga selaku Sekretaris Dewan (Sekwan DPR Papua) Beliau memang sudah malang melintang di pemerintahan, jadi diharapkan bisa membantu pemerintah provinsi dalam mewujudkan cita-citanya,” katanya melalui sambungan telepon, Senin (22/6/2020).

Lanjut Fritz, artinya kita melihat ada keberpihakan Pak Gubernur Papua dalam periode kepemimpinannya yaitu Papua Bangkit, maka dengan munculnya seorang perempuan sebagai salah satu kandidat potensial untuk jabatan sekda, itu menjadi sesuatu yang sangat fenomenal, yaitu munculnya sosok perempuan dalam seleksi terbuka jabatan Sekda Papua.

“Ini tentu akan dicatat dalam sejarah bahwa masa kepemimpinan seorang Lukas Enembe dengan kesan tersendiri bahwa perempuan papua mendapat kesempatan istimewa untuk melayani masyarakat melalui jabatan Sekda yang dianggap sebagai Jabatan tertinggi didaerah,”ujarnya.

Menurut Fritt, sejauh ini pada tatanan jabatan di birokrasi keterwakilan perempuan yang menduduki jabatan birokrasi setingkat eselon I dan II hanya mencapai 16,57 persen. Padahal sangat jelas tercantum dalam pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDG?s) salah satu indikatornya yaitu kesetaraan untuk mewujudkan planet 50:50 Gender Equality.

“Tujuannya tak lain agar perempuan bisa sejalan dan setara dengan laki laki sehingga perempuan tidak hanya sebatas pada urusan domestik saja, namun sebagai bagian terpenting di dalam menentukan pembangunan dan bertindak sebagai pengambilan keputusan didaerah,” ucapnya.

Terlebih, tambah Fritz, sosok perempuan juga bisa lebih bersahabat dan keibuan dalam menjalin komunikasi dengan semua pihak. Istilah di tangan seorang ibu anak-anak bisa lebih dibina dan patuh, maka jika beliau dijadikan sekda akan memberikan nuansa yang berbeda dari sebelumnya.

“Untuk itu kami sebagai anak adat Papua khususnya anak-anak adat Saireri tapi juga sebagai Aliansi Honorer Nasional DPW Provinsi Papua  menyatakan dukungan penuh atas kebijakan bapak Gubernur Papua untuk mengangkat seorang tokoh perempuan Papua menjabat sebagai Sekda Papua,” tegasnya.

Adapun kelima calon Sekda yang lolos mengikuti seleksi berikutnya adalah pertama Dr. Juliana J. Waromi, SE., M.Si., kedua Doren Wakerkwa, SH., ketiga Drs. Wasuok Demianus Siep, keempat Dance Yulian Flassy, SE., M.Si dan kelima Drs. Basiran, M.Si.

(Red/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *