BeritaPapua.co, Sentani — Sebagai salah satu wadah yang dibentuk berdasarkan kebutuhan untuk menunjang salah satu program unggulan Kabupaten Jayapura yakni kebangkitan masyarakat adat, Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) diharapkan untuk selalu bekerja cepat, terutama dalam menyiapkan peta kepemilikan hak-hak masyarakat adat dan data spasial lainnya.
Demikian harapan, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si usai menyerahkan SK terkait serah terima jabatan Ketua GTMA dari ketua lama, Abdul Rahman Basri kepada ketua baru, Elphyna Situmorang di ruang pertemuan GTM Kabupaten Jayapura di Gunung Merah Sentani, kamis lalu.
Bupati berpesan, ketua yang baru harus mengorganisir GTMA secara baik. Supaya semua tugas, pokok dan fungsi GTMA di daerah ini benar-benar dikerjakan secara serius dan dapat menyelesaikan semuanya dalam target-target waktu yang sudah ditetapkan.
Menurutnya, GTMA tidak hanya mengurus tentang pemetaan kewilayahan guna menghasilkan peta, tetapi GTMA juga akan melakukan pendataan secara spasial tentang kepastian hukum kepemilikan dari setia marga atau suku yang tersebar di semua wilayah adat di Kabupaten Jayapura.
Selain itu, GTMA juga harus membangun komunikasi dan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tekhnis lainnya di daerah ini guna mendapat data tentang komoditas unggulan yang dimilili oleh masyarakat adat untuk dikembangkan dalam sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan sektor-sektor lainnya.
“GTMA juga bersama OPD teknis harus mengkaji dan menentukan pendataan terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Jayapura. Supaya dengan adanya tatat ruang yang jelas maka dualism yang sering muncul dalam konflik-konflik agraria dapat diatasi,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Ketua GTMA yang baru, Elphyna Situmorang menyatakan bahwa, dirinya siap mengorganisir semua pihak yang terlibat dalam GTMA untuk mencapai tujuan yang berdirinya GTMA.
“Memang GTMA ini merupakan hal yang baru, merupakan inovasi Kabupaten Jayapura. Sebagaimana yang disampaikan Pa Bupati, GTMA bukan hanya hadir untuk melakukan pemetaan saja, tetapi GTMA juga hadir untuk pemberdayaan pembangunan di Kabupaten Jayapura.
Dikatakannya, hal tersebut terjadi karena di dalam satu peta akan di gambarkan beberapa potensi potensi yang ada di Kabupaten Jayapura, sehingga kedepan ada data geofasial yang menjadi peta satu data. Dimana peta ini bisa juga di pakai oleh perangkat daerah dalam melaksanakan program dan kegiatan pada instansi masing-masing.
“Seperti kita lihat tadi bahwa ini juga berkaitan dengan adanya peta. Artinya, kedepan tata ruang kita juga harus mengacu kepada peta ini, karena peta sudah lengkap, baik peta terkait pemetaan batas wilayah dinasnya, tetapi juga peta pemetaan batas wilayah adat,” ungkapnya.
Dirinya menuturkan, target waktu pembuatan peta tentang pemetaan wilayah adat dan data spasial lainnya yang diberikan oleh bupati yakni bulan Juni atau Juli peta sudah harus ada. Pihaknya tentu akan bekerja secara maksimal agar, semua proses pemetaan yang kini sedang dilakukan dapat tuntas dalam waktu dekat, supaya bulan Juni atau Juli peta kepemilikan hak-hak masyarakat adat dan data spasial lainnya sudah final.
(YFT)