BeritaPapua.co, Jayapura — Setelah Dewan adat Tabi dan Saireri, kini datang lagi permintaan Dewan Adat Kabupaten Sarmi yang meminta agar kursi ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) provinsi Papua wajib diduduki oleh laki-laki dari perwakilan Pokja Adat.
“Untuk pimpinan tertinggi MRP Papua itu harus laki-laki dari Pokja adat,” tegas Sekretaris Dewan Adat Kabupaten Sarmi, Adrianu Sewanso di Jayapura, Sabtu 11 November 2023.
Karena mengapa, kata dia, di wilayah adat kabupaten Sarmi perempuan tak punya hak didalam adat istiadat setempat, bahkan didalam rumah adat Kariwari.
“Di rumah kariwari itu tidak pernah ada perempuan yang menjadi pimpinan adat atau panglima. Pimpinan adat adalah laki-laki,” ungkapnya.
Adrianus menjelaskan, sebab lembaga MRP merupakan lembaga kultur sehingga harus dikembalikan ke jalur yang sebenarnya.
“Karena Lembaga ini lembaga kultur, jadi anak-anak adat yang dilantik kemarin, jadi bagian ini harus dikembalikan ke jalur yang sebenarnya,” tegasnya.
Bahkan Adrianus mengaku tidak ada money politik terhadap dirinya untuk mendorong kursi pimpinan MRP namun dirinya ingin mengembalikan Marwah lembaga tersebut.
“Tidak ada money politik di dalam sini tetapi kita anak-anak adat kita mau supaya MRP dia berjalan dengan dia punya jalur yang sebenarnya,” harapnya.
“Teman-teman yang sudah dipercayakan, artinya bagian ini juga sebagai anak-anak adat harus mengerti dan tidak bisa ngotot sembarang sembarang harus sadar diri semua,” pungkasnya.
“Jadi saya mau besok itu harus laki-laki jadi ketua MRP Papua dari Pokja adat tidak bisa perempuan,” tutup Adrianus yang juga salah satu Ondoafi di Sarmi.
(Renaldo Tulak)