Berita Papua, Jakarta — Panitia Khusus (Pansus) Aset Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) mengadakan tatap muka sekaligus dialog bersama warga Papua yang menempati Mess Cendrawasih 1 Tanah Abang, Jakarta.
Pansus Aset yang di wakili oleh Yonas Alfons Nussy bersama dua staf ahli sebelumnya mengagendakan pertemuan dan menyebarkan undangan melalui ketua RT dan RW di Mess, kemudian menyepakati waktu untuk bertemu dan berdiskusi bersama, barulah diadakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2024.
Dalam pertemuan yang diinisiasi oleh Pansus Aset Dewan ini sesungguhnya juga sudah dinanti sejak lama terkait kepastian domisili oleh warga penghuni Mess Cendrawasih 1, akan tetapi masih ada beberapa catatan yang meliputi Sejarah latar belakang Mess, selanjutnya terkait Ekonomi warga dan sosial yang sempat terungkap dalam pertemuan bersama.
Saat pertemuan berlangsung, banyak sekali unek-unek yang diungkapkan warga terkait keberlangsungan kehidupan Orang Papua di Mess, baik tentang usia bangunan yang sudah tua, kemudian fasilitas pendukung seperti Air, Listrik yang sudah mulai di batasi, hingga kepada keamanan di Mess Cendrawasih 1 atau yang akrab di sebut (MC63) Tanah Abang, Jakarta Pusat itu.
Ada juga sejumlah warga yang menyampaikan bagaimana jika pindah ke lokasi baru, otomatis mereka harus mulai dengan beradaptasi dengan lingkungan sekitar lagi, baik itu untuk anak sekolah, di Jakarta mereka mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP) oleh Pemda DKI.
Kemudian disampaikan juga bahwa di Jakarta ini 20 ribu sudah bisa makan, nanti disana bagaimana. Selanjutnya terkait pekerjaan mereka hingga jaminan sosial lainnya pun turut di pertanyakan dalam diskusi bersama tersebut.
Yonas Alfons Nussy, Anggota DPR Papua mengatakan bahwa sesuai dengan surat dari ketua DPRP kepada keluarga ikatan Mess Cendrawasih Jakarta juga ketua RW dan RT setempat dalam rangka rapat koordinasi bersama.
“Terkait dengan asset yang dimiliki oleh Pemprov Papua, dalam fungsi tugas dewan melakukan pengawasan, dianggap sangat perlu dibangun komunikasi bersama terkait apa saja yang menjadi harapan warga tentang upaya Pemprov dalam menertibkan asset,” ungkap Yonas.
Setelah melakukan pertemuan menurutnya, dari berbagai aspirasi yang masuk, telah dilakukan pencatatan dengan baik untuk kemudian diteruskan kepada pimpinan dewan sebagai masukan warga kepada DPR menyangkut upaya Pansus Aset bersama Eksekutif melakukan koordinasi untuk menyelesaikan persoalan aset di Mess Cendrawasih 1 Tanah Abang.
“Dari aspirasi yang terungkap oleh warga mess, akan di godok kembali oleh pansus kemudian di serahkan kepada pimpinan dewan untuk disetujui,“ terang anggota DPRP jalur Otsus ini.
Yonas sampaikan terkait dengan relokasi warga Mess setempat, telah dikomunikasikan dengan baik sehingga harapan-harapan warga juga pemerintah daerah Papua bisa terbangun kebersamaan untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Setelah melakukan pertemuan bersama barulah terungkap ini hati dari pada warga sangat di sambut baik. Dimana masyarakat kita yang ada di Mess sangat meresponinya dengan positif sekali sesuai dengan apa yang mereka harapkan,” lanjut Yonas Nussy menjelaskan.
“Warga sudah meresponi dengan baik sekalipun banyak sanggahan terkait relokasi, tetapi intinya adalah terjalin komunikasi yang efektif antara warga dengan DPR Papua mewakili Pemerintah Provinsi agar terbangun dengan baik,“ tutup Yonas.
Selanjutnya ketua IKCT Ikatan Keluarga Cendrawasih Tanah Abang (IKCT) Zakeus Sabarofek mengatakan setelah menggelar pertemuan bersama Pansus Aset DPR Papua terkait kemana warga Mess nantinya, telah berjalan dengan baik. Zakeus akui bahwa memang tadi ada ribut-ribut tapi itu dinamika, dimana proses menyelesaikan masalah pasti menghadapi hal-hal tersebut.
Ketua IKCT sangat berterima kasih kepada Bapa Yonas Nussy dan tim mewakili Pemerintah Papua boleh hadir di tengah-tengah mereka selaku warga Mess hingga membangun dialog, semoga apa yang di sampaikan dalam bentuk aspirasi tadi, bisa diterjemahkan lagi ke tingkat pimpinan Dewan agar disikapi segera.
“Kami mewakili warga Mess bersyukur karena boleh bertemu perwakilan pemprov Papua dalam hal ini bapa Yonas Nussy, sekalipun tadi sempat tegang tapi bisa diatasi dan pertemuan ini telah berlangsung dengan baik,” beber Zakeus Sabarofek.
Ditempat yang sama, ketua RT di Mess Tanah Abang, Frans Rumbino mengatakan bahwa melihat pertemuan maupun dialog antara pihak DPR Papua dengan warga mess tadi ada beberapa, kritik saran dari penghuni Mess, tapi menurut Frans itu masukan.
Pria yang akrab di sapa Frans Sisir ini juga harapkan agar apa yang menjadi masukan tadi bisa ditindaklanjut kepada pimpinan dewan maupun pemerintah daerah provinsi Papua, agar boleh segera di respon.
“Yah memang tadi ada sempat terdengar kritikan yang suarakan oleh warga Mess, tapi kiranya bapa dewan dorang bisa jadikan itu sebagai masukan. Kemudian hasil dari pertemuan ini bisa ditindak lanjuti ke tingkat yang lebih tinggi, agar dapat di respon segera,” ujarnya.
Frans ungkapkan bahwa sebagai manusia kita berfikiran positif saja, supaya Tuhan bisa buka jalan terkait apa yang menjadi perjuangan kita. Dimana warga juga tidak bisa melakukannya sendiri tetapi harus bermitra, baik itu dengan legislative maupun eksekutif. Jadi tidak bisa duduk rumuskan sendiri-sendiri saja tetapi harus duduk bersama untuk membahas terkait kepindahan warga ini.
“Diakuinya bahwa memang susah kalo kita warga mess saja yang berpikir, tetapi ketika bisa duduk bersama dengan pemerintah dalam hal ini Pansus Aset DPR ini bisa menjaring aspirasi kemudian di teruskan kepada pimpinan dewan untuk segera ditindaklanjuti,“ ungkapnya.
Ditambahkan Frans bahwa pada prinsipnya semua mendukung, termasuk pihaknya sebagai ketua RT bahwa telah terjadi banyak perubahan atau perkembangan-perkembangan yang sangat berdampak, tetapi dengan kehadiran pemprov Papua dalam hal ini Pansus Aset boleh duduk sama-sama menyelesaikan persoalan ini.
“Sebagai ketua RT setempat, Frans melihat bahwa semua mendukung pertemuan itu, dan banyak warga yang antusias meresponi pertemuan ini, dengan harapan bisa ada perubahan untuk menyelesaikan persoalan itu,” jelasnya.
Frans harap warga di MC63 dan orang Papua di Jakarta supaya kita sama-sama berdoa, agar kedaulatan Tuhan mengambil alih semua rencana yang telah di bahas ini, supaya jangan lah di plintir sana sini, tetapi jika ada cahaya terang mari kita sama sama ikuti cahaya itu.
Setelah melakukan pertemuan bersama pada hari Selasa 27 Agustus 2024 dari Sore hingga malam hari yang berlangsung di gedung gereja di Mess Cendrawasih 1 Tanah Abang Jakarta.
Keesokan harinya Pansus Aset DPR Papua memfasilitasi warga Papua di Mess untuk sama-sama mengunjungi Pemukiman baru yang masukan dalam rencana untuk di tempati, yang berlokasi di Puri Harmoni Pasir Mukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Dengan menggunakan empat unit mobil Toyota Hiace, puluhan warga Mess di bawa kesana untuk melihat dari dekat tempat yang menjadi salah satu pilihan untuk dihuni jika warga mau dan bersedia meninggalkan Mess Tanah Abang yang sudah termakan usia, dan minim perawatan itu, untuk mengisi hunian yang baru ini.
Terlihat antusias warga mess yang dipimpin langsung oleh ketua RW dan RT nya antusias menikmati perjalanan Jakarta-Bogor untuk melihat langsung perumahan subsidi yang sementara di kerjakan itu.
Didampingi oleh developer, sekaligus menjelaskan luas wilayah, akses transportasi, sarana prasarana yang ada di sekeliling lokasi itu tanpa terkecuali semua di paparkan pihak pengembang Puri Harmoni Pasir Mukti.
Mewakili Pansus Aset DPR Papua Yonas Nussy harap agar warga Papua di Mess Cendrawasih 1 Tanah Abang Jakarta bisa merespon niat baik Pemerintah tersebut.
(Roy Hamadi)