Kesehatan

Gelar Pelatihan Kader Juru Malaria Desa, Perdhaki Keuskupan Jayapura-1 Konsisten Dukung Percepatan Eliminasi Malaria di Kabupaten Keerom

59
×

Gelar Pelatihan Kader Juru Malaria Desa, Perdhaki Keuskupan Jayapura-1 Konsisten Dukung Percepatan Eliminasi Malaria di Kabupaten Keerom

Sebarkan artikel ini

Berita Papua, Keerom — Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) melalui SSR Dekenat Keerom baru saja melakukan pelatihan Kader Juru Malaria Desa (JMD).

Pelatihan ini dilaksanakan sejak tanggal 1 sampai 5 Oktober 2025 dengan jumlah kader Malaria yang dilatih sebanyak 25 orang. Para kader tersebut selanjutnya akan bekerja di wilayah dampingan SSR Dekenat Keerom 1 dan 2 yang tersebar di 5 Puskesmas.

Program Manager SR Perdhaki Wilayah Keuskupan Jayapura-1, Irma Plautilda K. Reyaan mengatakan bahwa dengan adanya penambahan kader malaria, Perdhaki ingin melihat dampak positif dan kontribusi nyata dalam proses eliminasi malaria di Kabupaten Keerom.

Hal ini dijelaskan Irma merupakan bagian dari peran serta karya Gereja Katolik melalui bidang kesehatan, khususnya malaria.

“Kami terlibat karena melihat dampak besar yang ditimbulkan oleh malaria di Kabupaten Keerom. Kami merasa perlu memberikan kontribusi nyata melalui dukungan dalam penyediaan sumber daya manusia melalui pelatihan kader, serta memastikan program eliminasi ini berkelanjutan,” katanya.

Irma mengungkapkan bahwa para kader ini selanjutnya menjadi ujung tombak program yang akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan malaria secara langsung di masyarakat, serta terus memberikan edukasi mengenai pencegahan malaria.

Ditambahkan Irma, salah satu tantangan yang dihadapi dalam menjalankan program malaria di Kabupaten Keerom adalah ketersediaan logistik, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, serta pentingnya perubahan perilaku masyarakat.

“Tantangan terbesar kami adalah logistik dan distribusi obat malaria, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan malaria masih perlu ditingkatkan. Namun, dengan dukungan semua pihak dan komitmen yang kuat, kami yakin tantangan ini bisa diatasi,” katanya.

Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Bernadette Ekasoeci menyatakan bahwa dengan adanya pelatihan kader malaria ini, para kader akan meningkatkan pemeriksaan malaria dan menindaklanjutinya dengan pelaksanaan di lapangan.

“Kader Malaria ini, selain melakukan pemeriksaan, juga dapat memberikan terapi pengobatan. Dengan demikian, pemeriksaan malaria dapat terus dilakukan secara konsisten,” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan adanya penambahan kader malaria yang baru dilatih, diharapkan pada tahun 2025 angka malaria di Kabupaten Keerom dapat menurun sehingga tahapan eliminasi malaria bisa tercapai.

Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom sendiri berkomitmen untuk terus menyediakan logistik malaria dan berkolaborasi dengan Perdhaki yang konsisten memerangi malaria.

“Logistik malaria menjadi perhatian penting bagi kami, terutama agar tidak terjadi kekosongan obat malaria. Obat ini kami dapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, karena kami tidak dapat menyediakannya sendiri,” pungkasnya.

(Redaksi)