Berita Papua, Jayapura — Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan menggelar Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Guru pada Satuan Pendidikan Sekolah Negeri Khusus Provinsi Papua Tahun 2025 di Hotel Aston Kota Jayapura, Selasa (11/11/2025).
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 11 – 13 November ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Papua, Manius Wenda.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berkompeten dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Wilayah Papua, akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen), serta pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua.
Pelatihan ini diikuti guru-guru dari berbagai satuan pendidikan khusus di Papua, meliputi Sekolah Negeri Khusus (SNK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang di beberapa kabupaten/kota.
Guru yang mengikuti pelatihan ini berasal dari berbagai mata pelajaran bidang studi, antara lain IPA, IPS, Bimbingan Konseling (BK), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta guru muatan kejuruan dan keahlian.

Satuan pendidikan yang mengirimkan guru meliputi:
– SNK Pariwisata, Dok 5 Jayapura
– SNK Agro Bisnis dan Teknologi, Koya Jayapura
– SNK Kemaritiman Bidang Kelautan dan Perikanan, Biak
– SNK Sains dan Bahasa, Buper Jayapura
– SNK Olahraga, Buper Jayapura
Selain itu, guru dari 7 Sekolah Luar Biasa juga turut berpartisipasi, diantaranya:
– SLB Negeri 1 Kota Jayapura
– SLB Pembina Buper Jayapura
– SLB Uriwaren Waropen
– SLB Serui
– SLB Saireri Biak
– SLB ABC Tunas Harapan Biak
– SDLB Sub Biaki Biak

Kepala bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan, Manius Wenda menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah membekali guru dengan materi terkini sesuai perkembangan kurikulum pendidikan nasional, khususnya transformasi dari Kurikulum Merdeka menuju pendekatan Deep Learning yang diusung Kementerian Pendidikan.
“Tujuan pelaksanaan kegiatan dan peningkatan kompetensi guru ini adalah supaya guru-guru dapat diberikan pelatihan dan materi-materi yang berkaitan dengan tugas guru sebagai pengajar dan pendidik. Dengan adanya perubahan pendekatan kurikulum, di mana Kurikulum Merdeka Belajar sekarang menjadi Deep Learning, hal ini menjadi prioritas utama,” ujar Wenda kepada wartawan.
Ia menekankan pentingnya guru mengikuti perkembangan pendekatan pembelajaran terbaru agar tidak tertinggal.
“Guru harus dapat meningkatkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan pendekatan dari Kurikulum Merdeka menjadi Deep Learning,” jelasnya.
Wenda berharap melalui pelatihan ini, guru-guru dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sebagai tenaga pendidik.
“Jadi guru-guru dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sebagai tenaga pendidik agar lebih mantap lagi dalam mendidik anak-anak satuan pendidikan masing-masing,” pungkasnya.
Program pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Papua meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada sekolah-sekolah khusus yang memerlukan pendekatan dan kompetensi pengajaran lebih spesifik sesuai karakteristik peserta didiknya.
(Renaldo Tulak)











