Berita Papua, Jayapura — Bank Indonesia (BI) menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Merauke, Provinsi Papua Selatan, dengan tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan Papua Selatan yang Berkelanjutan melalui Inovasi, Sinergi dan Digitalisasi”.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan mengendalikan inflasi di wilayah Papua.
Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Papua, Faturachman, dalam acara Bincang-Bincang Media di Kopi Tiam, Ruko Dok II Kota Jayapura, menjelaskan beberapa program utama dalam GNPIP.
“Ada seremonial launching pupuk organik cair produksi SMK Negeri Merauke sebagai bagian dari program penerapan Good Agriculture Practices,” ujarnya.
Selain itu, akan ada penyerahan bantuan sarana prasarana untuk meningkatkan produksi pertanian pada pondok pesantren di Merauke dan kelompok tani dari Nabire.
GNPIP juga memfasilitasi penandatanganan kerjasama antar daerah secara business to business untuk komoditas bawang merah antara pelaku usaha di Jayapura dengan Enrekang.
“Kerjasama antar daerah ini diharapkan dapat membantu pasokan ketika Jayapura mengalami kekurangan. Kami juga telah bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan untuk membawa kelompok taninya ke Merauke,” tambah Faturachman.
Sebagai bagian dari GNPIP, akan diselenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Merauke, Kota Jayapura, Nabire, dan Timika pada 25-26 Juli 2024.
Menurut data BPS Juni 2024, inflasi di Provinsi Papua tercatat 1,47 persen, sedangkan Provinsi Papua Selatan 2,04 persen, menempatkan keduanya di urutan 6 provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia. Namun, Faturachman menekankan bahwa masih ada tantangan di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan dengan inflasi masing-masing 3,49 persen dan 5,65 persen.
“Inflasi secara nasional sebagian besar didominasi oleh komoditas pangan. Karena itu, peran seluruh stakeholder sangat penting dalam menggelorakan GNPIP ini,” tegasnya.
GNPIP berfokus pada tujuh hal utama: penguatan komoditas pangan strategis, penguatan kapasitas budidaya pangan mandiri, optimalisasi kerjasama antar daerah, dukungan fasilitas distribusi pangan, penggunaan digitalisasi dan data pangan, dukungan optimalisasi operasi pasar, serta penguatan koordinasi dan komunikasi.
Dengan berbagai program ini, Bank Indonesia berharap dapat meningkatkan produksi pangan, memperluas penerapan good agriculture practice, dan meningkatkan pasokan melalui kerjasama antar daerah, sehingga dapat menjaga stabilitas harga dan inflasi di wilayah Papua.
(Renaldo Tulak)